KELEMBUTAN es krim magnum white almond tidak hanya
memanjakan lidah para penikmatnya. Namun, kelembutan es krim tersebut
rupanya bisa menginspirasi desainer dalam menciptakan karya unik.
Bersama lima desainer papan atas Indonesia, brand Magnum dari PT Unilever Indonesia berkolaborasi untuk membuat item fashion
eksklusif. Lima desainer yang terlibat dalam kolaborasi tersebut, di
antaranya Sebastian Gunawan, Tex Saverio, Sapto Djojokartiko, Priyo
Octavano, serta Rinaldy A Yunardi.
Menurut Atiek Fatimah, Senior Brand Manager Magnum, kolaborasi
tersebut tidak hanya menjadi representasi dari varian baru Magnum. Tapi,
kolaborasi tersebut menjadi bukti kepedulian Magnum terhadap kiprah
para desainer Indonesia di dunia mode.
“Kelima desainer tersebut telah memberikan kontribusi besar bagi
fesyen Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya dalam
peluncuran “Magnum White Collection” di Empirica, SCBD, Jakarta, Rabu
(26/8/2015).
Selain terinspirasi dari kelembutan es krim, karya para desainer juga
menggambarkan karakteristik para penikmatnya. Sebut saja seperti
Sebastian Gunawan dengan karya yang diberi nama Innocence. Untuk
kolaborasi ini, desainer yang akrab disapa Seba ini membuat dua busana
dengan desain khusus bergaya muda, dinamis, namun tetap bisa menampilkan
sisi keanggunan seorang wanita. Busana tersebut dihiasi swarovski,
brokat, ataupun embellishment mewah. Meski begitu, busana yang
diperagakan oleh Raisa tersebut masih bisa memberikan kesan nyaman,
karena cutting-nya ringan.
Menurut Atiek Fatimah, Senior Brand Manager Magnum, kolaborasi
tersebut tidak hanya menjadi representasi dari varian baru Magnum. Tapi,
kolaborasi tersebut menjadi bukti kepedulian Magnum terhadap kiprah
para desainer Indonesia di dunia mode.
Item fashion lain dari desainer Tex Saverio. Karya Tex Saverio bertema Winter itu berupa sweatshirt unisex yang sesuai untuk karakter edgy dan ingin tampil beda. Hal ini tercermin dari motif geometris yang dinamis sekaligus glamor.
Sedangkan desainer Sapto Djojokartiko menghadirkan scarf indah bagi mereka yang stylish dan kreatif. Dengan bahan sifon yang lembut, scarf bernama Dream ini memiliki motif menara yang di print secara eksklusif. Di samping itu, Sapto juga menuturkan jika scarf rancangannya bisa dipakai oleh siapa pun, termasuk hijabers karena ukurannya yang fleksibel.
“Saya buat produk yang bisa memberikan imajinasi. Bisa dimainkan dengan apa yang ingin ditampilkan. Scarf ini cocok bagi orang yang suka bereksplorasi dalam bergaya. Punya imajinasi tinggi. Size-nya juga memungkinkan dijadikan hijab,” terang Sapto Djojokartiko.
Sementara itu, desainer Priyo Oktaviano pun tak mau kalah. Dalam kolaborasi ini, Priyo membuat clutch unik dengan warna off white yang kemudian diberi nama Fairy. Di bagian tengah, Priyo juga memberi detail bunga snowflake yang dikerjakan oleh tangan. Alhasil, dengan desainnya sederhana, tapi clutch bag karya Priyo tetap membuat pemakainya terlihat mewah. Apalagi, bahan yang digunakan termasuk premium seperti lace brocade.
“Ini kerja sama pertama untuk menciptakan produk berbentuk clutch. Jadi, ini tantangan buat saya,” kata Priyo Oktaviano.
Terakhir yakni Rinaldy A Yunardi yang membuat sunglasses dengan nama Sky. Dalam sunglasses ini, Rinaldy menggambarkan kesan ekspresif dan adventurous
si pemakainya. Bingkai kacamata dibuat dengan aksen detail handmade,
serta bahan metal silver rhodium. Sunglasses tersebut hadir dalam
berbagai pilihan warna lensa yang menarik, mulai dari biru, pink, ungu,
hingga abu-abu.
(fik)
No comments:
Post a Comment