New Stylish Dresses Series 2015 by Sebastian Gunawan offers apparels held in Senayan town in October 2015 third Sebastian Gunawan displayed his new team in fantastic detail nano stone. Sebastian Gunawan created vary of European fashion clothes with stylish type mixed with guaranteed head placed on students.
Friday, February 27, 2015
Wednesday, February 18, 2015
Tarian Bulan ala Sebastian Gunawan
Tradisi menghelat pagelaran busana dalam menyambut tahun baru Imlek
sepertinya sudah melekat pada perancang Sebastian Gunawan. Masih dengan
konsistensi karya yang memikat, Sebastian Gunawan pun kembali
mempertunjukkan elegansi busana cheongsam melalui interpretasi yang
mengalunkan ciri khasnya.
Tuesday, February 17, 2015
Pilihan Gaya Cheongsam dari Sebastian Gunawan dan Alleira
Seperti
halnya Kimono dari Jepang, busana tradisional (saya lebih suka
menyebut nasional) China atau Cheongsam ini mempunyai kekuatan struktur
tak lekang oleh zaman yang menjadi salah satu identitas paling dikenal sebagai
budaya timur/oriental. Ciri khas potongan kerah tinggi, bentuk kancing dan
motif oriental adalah tiga hal yang langsung dapat diidentikkan dengan busana
ini. Cheongsam pun telah mendunia dan bukan saja menjadi milik orang
(keturunan) Tiongkok. Inspirasi Cheongsam telah dipakai sejak dahulu oleh
banyak desainer di panggung fashion dunia.
Menjelang
tahun baru China, dunia fashion Indonesia pun selalu merayakannya dengan kreasi
Cheongsam terkini. Dua nama yang menggelar fashion show tunggal menyambut Imlek
baru-baru ini adalah Sebastian Gunawan dan Alleira.
Fashion Show Karya Sebastian Gunawan
Desainer muda Sebastian Gunawan seusai menampilkan koleksi-koleksi busana Imlek karyanya dengan tema 'Le Jardin Chinois' di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2014). Lebih dari 50 koleksi Le Jardin Chinois yang merupakan paparan ragam Cheongsam dalam palet warna modern yang menampilkan berbagai makna. (Tribunnews/Jeprima)
Saturday, February 14, 2015
Sebastian Gunawan | A Joyful Chinese New Year Collection
Colorful
and playful designs dominated the Chinese New Year collection by renowned
designer Sebastian Gunawan,
bringing a festive mood to his otherwise classy style.
In
his fashion show, titled “Moon Dance”, Sebastian translated the characteristics
of the moon for the runway, showcasing 68 designs that explored the
possibilities of the Chinese cheongsam neckline.
The show, which was held at Hotel Mulia in Senayan, South Jakarta, was divided into three parts. Sebastian opened the show with items produced in colorful, feminine silhouettes.
The show, which was held at Hotel Mulia in Senayan, South Jakarta, was divided into three parts. Sebastian opened the show with items produced in colorful, feminine silhouettes.
Thursday, February 5, 2015
Model Busana Cinderella ala Tokoh Kartun Sofia The First Rancangan Sebastian Gunawan
Tribunnews/Jeprima | Model memperagakan busana koleksi Sebastian Gunawan dalam peragaan busana bertajuk Moon Dance, di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2015) malam. Sebanyak 70 gaun karya Sebastian Gunawan diperagakan pada fashion show kali ini, yaitu 68 gaun dalam rangka menyambut Imlek dan dua lainnya merupakan gaun pengantin. (Tribunnews/Jeprima)
TRIBUNNEWS.COM - Menyaksikan pegelaran busana karya desainer Sebastian Gunawan, rasanya jadi ingat model busana tokoh kartun Sofia dalam serial 'Sofia The First."
Wednesday, February 4, 2015
Sebastian Gunawan Hadirkan Eksplorasi Busana Tiongkok dalam Moon Dance
Foto Dok: Dito |
Seba memaparkan, "Selain sebagai perayaan yang membawa makna kebahagiaan, bulan seolah tengah menari mengikuti pergantian musim dan membuat saya memilih tajuk Moon Dance (Yue Liang Wu) untuk mengubah eksplorasi busana rancangan saya yang bernuansa oriental ini"
Kemewahan Gaya Oriental Karya Sebastian Gunawan
Model mengenakan koleksi terbaru
desainer Sebastian Gunawan dalam peragaan busana bertajuk Moon Dance di
Jakarta, 4 Februari 2015. Moon Dance menghadirkan 68 gaun bergaris feminin
untuk menyambut dan merayakan tahun baru Imlek.
Moon Dance by Sebastian Gunawan
Moon Dance by Sebastian Gunawan
Fotografi: Arselan Ganin/Tim Muara Bagdja
Koleksi Sebastian Gunawan Menyambut Imlek 2015
Lampion lampion bersinar kemerahan membuka show Sebastian Gunawan yang bertajuk Moon Dance dengan atmosfer yang penuh sensualitas. Aura yang seakan menyerbak membuat beberapa tamu luluh dalam karya gaun cheongsam yang diberikan sentuhan kaya seni oleh Seba dan Cristina Panarese. Ya! Pasangan perancang ini tetap konsisten dalam menyajikan sebuah tradisi leluhur yang dibalut elegansi.
Sorotan lampu yang dibuat temaram seperti cahaya bulan, membuat para model “menari” dalam busana ramping yang menunjukan siluet dan detail yang kaya. “Selain sebagai perayaan yang membawa makna kebahagian, bulan seolah tengah menari mengikuti pergantian musim dan membuat saya memilih tajuk Moon Dance (Yue Liang Wu) untuk menggubah eksplorasi busana rancangan saya yang bernuansa oriental ini,” ujar Seba mengenai inspirasi akan rancangannya.
Moon Dance, Sentuhan Eropa di Rancangan Oriental Sebastian Gunawan
Liputan6.com, Jakarta Lampion-lampion putih besar di sana bagai sekumpulan bulan. Merah, biru, hijau, bulan-bulan itu bergonta-ganti warna sesuai dengan tembakan cahaya lampu sorot. Bagai merayakan kecantikan rembulan, cheongsam rupa bentuk dan corak menawan dikenakan para tamu. Kala musik terdengar perhatian pengunjung, di antaranya berasal dari Asian Couture Federation, terarah ke ujung catwalk menanti rancangan desainer Sebastian Gunawan muncul dari semak-semak lampu bola oriental, Selasa (3/2/2015).
Sebastian Gunawan Kenalkan Moon Dance
MENYAMBUT perayaan Imlek, Sebastian Gunawan kembali merilis koleksi baru. Moon Dance pun dipilih sebagai tema koleksi busana Imlek tahun ini. Menurut desainer yang akrab disapa Seba itu, pemilihan tema Moon Dance memiliki arti sendiri. "Moon Dance is about celebration. Jadi kita tahu, orang selalu merayakan di bulan-bulan yang baik. Entah itu buat celebrating Lebaran, Natal, tahun baru, ulang tahun, sampe akhirnya ke pernikahan. So that's why I made a complete arrangement about celebration," ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa 3 Februari 2015.
Untuk peragaan tunggal kali ini, ada 70 set busana yang dihadirkan. Barisan koleksi busana Seba sangat kaya. Di antaranya ditampilkan dalam bentuk gaun, terusan pendek, berpotongan leluasa dengan berbagai detail.
“Moon Dance”, Cheongsam Aristokrat dari Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese
Dengan demografi client Seba dan Cristina Panarese yang tidak sedikit merayakan Imlek, tidak heran fashion show jelang Imlek selalu jadi hal yang dinantikan. Sebagai fashion designer papan atas Indonesia, gaun Seba adalah standar kelas sosial. Dan bisa menyambut Imlek mengenakan gaun buatan Seba dan Cristina Panarese hanya membuat perayaan Imlek semakin glamor. Dan tidak ada yang salah dengan itu.
Seba dan Cristina bermain dengan banyak inspirasi dalam koleksi yang dipaparkan di Hotel Mulia Senayan, semalam itu. Gaun-gaun perempuan muda kaya dari abad ke-18 dinasti Qing dibuat menjadi chic (dibuat sebagai terusan pendek dengan siluet baby doll – misalnya), dan cukup mendominasi gaun-gaun awal. Tapi tidak menjadi cetak biru untuk gaun-gaun berikutnya.
Arti Imlek bagi Desainer Sebastian Gunawan
IMLEK punya arti sendiri bagi orang yang merayakan. Termasuk salah
satunya desainer Sebastian Gunawan.Bagi Seba, panggilan akrabnya, Imlek
bukan hanya momen untuk merilis koleksi baru. Namun, imlek menjadi
sebuah hari di mana ia bisa mengucapkan syukur atas pencapaiannya selama
ini."Imlek itu adalah the day that we have to celebrate dan kita
bersyukur," ujar usai peragaan busana Moondance di Hotel Mulia, Jakarta,
Selasa, 3 Februari 2015.Layaknya hari raya besar lain, Seba juga
mengaku punya tradisi khusus saat Imlek. Biasanya, ia akan menghabiskan
waktu dan merayakan Imlek bersama dengan keluarga."Bagi saya, Imlek itu
waktu berkumpul bersama keluarga. Seperti kita merayakan Idul Fitri atau
Natal, it's a same thing," tutupnya ramah.
Inspirasi Bulan dalam Busana Imlek Sebastian Gunawan
Sebastian Gunawan dan Christina Panarese (Foto: dok. Arselan Ganin | Tim Muara Bagdja)
PASANGAN desainer Sebastian Gunawan dan Christina Panarese menampilkan koleksi busana terbaru untuk koleksi Tahun Baru Imlek. Mengangkat tema “Moon Dance (Yue Liang Wu)”, Sebastian dan Christina
menghadirkan 68 set busana bernuansa oriental dengan pola rancangan yang
begitu khas dengan trademark duo desainer ini, ditambah dua busana
pengantin dari lini SebastianSposa.
Sebastian menginterpretasikan kembali busana cheongsam yang identik
dengan budaya Tionghoa, serta sentuhan kemewahan dan suasana festival.
Cheongsam Ala Sebastian Gunawan
Model
memperagakan busana karya
Sebastian Gunawan dan
Cristina Panarese dalam peragaan busana bertajuk Moon
Dance di Jakarta, Selasa
(3/2/2015). (ANTARA
FOTO/Rosa Panggabean)
"Busananya sangat loose dan sangat kimono cut.“
VIVA.co.id
- Lunar
New Year, atau Tahun Baru Imlek menjadi selebrasi penting bagi masyarakat Tionghoa. Selain menjadi penanda pergantian musim, Tahun Baru Imlek selalu jatuh di tanggal yang
berbeda dalam almanak Masehi, mengikuti perputaran bulan dalam perhitungan kalender
China.
Menyambut Tahun Baru Imlek yang
akan tiba pada 19 Februari 2015
mendatang,
Sebastian Gunawan dan sang
istri,
Cristina Panarese memamerkan koleksi busana terbaru di peragaan busana bertajukMoon
Dance.
Total ada 70 koleksi busana yang
dibagi menjadi lima
bagian. Seluruh busana, diakui
Sebastian, terinspirasi dari kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek. Uniknya, busana-busana rancangannya justru ke luar dari pakem
cheongsam, busana khas negeri
China yang berkerah tinggi, pas
badan dengan belahan yang
tinggi.
Monday, February 2, 2015
Ragam Busana Tiongkok Kreasi Sebastian Gunawan
Desainer kenamaan Seba luncurkan koleksi Moon Dance, 68 busana yang kental nuansa Tionghoa sambut Imlek.
Busana karya desainer Sebastian Gunawan sambut Imlek. Foto oleh Sebastian Gunawan/Facebook
Seperti layaknya sebuah tradisi, desainer busana ternama Sebastian Gunawan melansir koleksi busana terbaru berdekatan dengan Imlek. Kali ini Seba, begitu dia akrab disapa, mengeluarkan koleksi dengan tema Moon Dance, yang menampilkan 68 busana yang kental dengan nuansa Tionghoa. Moon Dance sendiri terinspirasi dari perayaan pergantian musim jelang tahun baru.
Subscribe to:
Posts (Atom)