Sang perancang menghadirkan terobosan konstruksi pada baju cheongsam tanpa menghilangkan identitas dari kerah Cina.
Lampion-lampion
putih bersinar keemasan menjadi latar perhelatan Sebastian
Gunawan dan Cristina
Panarese di Hotel
Mulia,
Jakarta. Bertajuk Moon Dance,
pasangan perancang ini tak hanya menginterpretasikan kembali gaun cheongsam
menjadi
busana masa kini, tetapi ia juga memberikan kemewahan baru dan suasana festival
ke dalam gaun-gaun rancangannya.
Barisan
koleksi yang dihadirkan sangat kaya rupa. Mulai dari eksplorasi material hingga
ragam siluet feminin serta potongan boxy.
Dengan jeli sang perancang meninggikan kerah, atau menurunkan garis bahu namun
masih tetap mengedepankan ciri khas baju cheongsam
yaitu kerah
Cina.
Suasana festival menjadi terasa meriah dengan palet warna-warna yang memanjakan
mata.
Hijau limau,
lavender, merah, oranye menjadi dominasi warna yang membuka peragaan, menyusul
kemudian koleksi busana monokromatis, hitam dan putih, lalu peragaan ditutup
dengan busana-busana dalam warna keperakan dan keemasan. Pilihan busana yang
cocok dikenakan untuk merayakan tahun baru Cina yang
segera menjelang. (YK)
Foto: Dok. Dewi
No comments:
Post a Comment