Jakarta
(ANTARA News) - Bila umumnya
cheongsam dibuat pas badan, di tangan perancang
Sebastian Gunawan, busana ini keluar dari pakemnya.
Sebastian
merancang busana khas
China itu dengan potongan longgar untuk pagelaran
"La Route de la Soie",
jalur
sutra.
Dalam salah satu rancangannya, dia membuat
two-pieces cheongsam berupa atasan longgar dan berkerah tinggi berwarna putih yang
dipadu rok selutut yang
dibuat dari obi
sutra Nishijin-Ori.
Sebastian
memang
tidak melulu berpatokan pada bentuk-bentuk klasik dalam pagelaran busana menyambut Tahun Baru Imlek ini.
Cheongsam umumnya berkerah tinggi, berlengan pendek, dan berpotongan pas badan.
"Tidak
hanya digarap harafiah, pas
badan. Bisa juga agak lebar, dengan bordir atau manik-manik,"
kata dia.
Untuk memperlembutnya, dia kerap memadankannya dari kain
satin polos yang
disesuaikan dengan warna dasar kain tenun itu.
"La
Route de la Soie"
dari
Sebastian Gunawan dibagi menjadi empat sesi, masing-masing sesi menceritakan perjalanan
sutra yang melewati berbagai negara: dari
China beranjak ke Jepang dan melewati
Uzbekistan sebelum akhirnya berhenti di pusat mode
dunia,
Paris.
Di
Paris, karakter
cheongsam bertemu dengan budaya
Barat. Sebastian menggunakan bahan damas yang
disebutnya banyak digunakan dalam baju
"kerajaan".
Dia membuat atasan
cheongsam pas badan berwarna gelap yang
dipadankan dengan rok balon pendek dan bermotif ketat.
Meski menggunakan pendekatan berbeda-beda pada setiap sesi, dalam 76 busana yang
dipamerkan sore
itu
Sebastian selalu menampilkan satu gaun
cheongsam klasik panjang yang
dibuat dari kain obi,
kain tenun
Uzbekistan, dan damas.
Dia mengaku mempersiapkan perhelatan ini dalam waktu relatif singkat.
"Persiapan satu setengah bulan,"
katanya.
Sebastian
mendapat inspirasi untuk mencampurkan
cheongsam dengan pendekatan seperti itu saat berada di Selat Bosphorus, Turki.
"Melihat uniknya negara punya dua bagian (Eropa dan
Asia). Budaya dicampur secara
tidak langsung,"
katanya.
(nta)
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT
© ANTARA 2013Sumber: Sebastian Gunawan Kenalkan Cheongsam Longgar
No comments:
Post a Comment