Thursday, November 20, 2014

Saat Lukisan Diterjemahkan ke Busana Couture

Fashion Report

Saat Lukisan Diterjemahkan ke Busana Couture

By  | 
Photo by Sadikin Gani
Lihat Koleksi →
Kecintaannya pada  lukisan bunga karya Johan Laurentz Jensen pada abad 17, Sebastian Gunawan mengekspesikanya dalam bentuk busana couture.
Bazaar Fashion Festival 2014 ditutup dengan fashion show koleksi couture dari Sebastian Gunawan. Koleksi ini terinspirasi dari lukisan pelukis asal Denmark, Johan Laurentz Jensen. Pelukis pada abad ke-17 ini terkenal dengan lukisan bunga. Ciri khasnya, lukisan bunga yang kaya akan warna dengan background gelap untuk membuat warna bunga terasa dramatis. Hal ini yang menginspirasi Sebastian Gunawan. Lukisan yang merefleksikan pencampuran segala warna, segala rasa, diterjemahkan Sebastian ke dalam sebuah busana. Koleksi busana couture dengan tema Mélange de Sens. Artinya mencapurkan segala rasa atau pencampuran indra.
Presentasi koleksi memang spesial. Panggung ditata ulang untuk mendapatkan ambience. Lilin diletakkan di sepanjang panggung. Lantai panggung diberi sticker motif deck kayu menambah dramatis fahion show ini. Untuk dekorasi panggung Sebastian berkolaborasi dengan desainer interior Agam Riadi dan MOIE Furniture.
Detail Bunga Sebagai Elemen Utama
Fashion show dimulai dengan model mengenakan atasan jaket dengan teknik ruffles di bagian tangan. Busana berdetail silk embroidery dan emblishment batu ini dipadu dengan bawahan rok pencil skirt dengan detail yang sama. Dilanjutkan dengan model yang mengenakan halter strap dress berbahan jacquard dan tulle dengan detail potongan tulip.
Hadir juga mini dress berbahan lame dengan detail embroidery bunga. Deretan dress dengan potongan A-line, 1 shoulders, off-shoulder, duyung, dan ball gown berpadu apik dengan detail silk cord embroidery, spangle embroidery hingga emblishment batu.
Sederet busana berbahan jacquard, mikado silk, lace, lame, dan tule ditampilkan dengan detail berbentuk bunga. Detail warna – warna hijau, fuchsia, magenta, merah, hingga gold berpadu apik dengan warna gelap. Koleksi busana ini ditutup dengan busana ball gown hitam berdetail embroidery bunga yang dibuat bertumpuk. Penggunaan sarung tangan dan veil berbahan lace menambah kesan misterius pada koleksi ini.
Aksesoris berupa penutup kepala berbahan lame dengan detail emblishment batu merupakan hasil kerja sama Sebastian dengan desainer aksesoris Rinaldy A. Yunardi. Tidak hanya penutup kepala, para model pun di lengkapi dengan sarung tangan dan choker berbahan lace, sepatu ankle strap berwarna hitam dan gold menambah mewah busana yang dipakai para model.
Anggota Asian Couture Federation
Sebanyak 60 busana ditampilkan pada fashion show kali ini. Sebagian dari koleksi ini sudah pernah ditampilkan dalam pembukaan Telstra Pert Fashion Festival 2014. Sebastian Gunawan juga merupakan anggota dari Asian Couture Federation, sebuah lembaga non-profit yang bertujuan untuk menaungi dan mempromosikan para couturier yang berada di wilayah Asia.
Melihat koleksi couture Sebastian Gunawan kali ini seperti melihat percampuran dua budaya. Deretan gaun malam Eropa yang diberi sentuhan oriental ciri khas dari garis desain Sebastian Gunawan. Penggunaan motif bunga pada koleksi Sebastian bukan merupakan hal baru. Namun di balik itu semua Sebastian Gunawan merupakan desainer yang mengikuti pasar. Dengan kata lain apa yang ia buat akan selalu laku di pasaran.
Teks: Bayu Raditya Pratama / Foto: Sadikin Gani
- See more at: http://theactualstyle.com/saat-lukisan-diterjemahkan-ke-busana-couture/#sthash.x5VxvrcE.dpuf
Kecintaannya pada  lukisan bunga karya Johan Laurentz Jensen pada abad 17, Sebastian Gunawan mengekspesikanya dalam bentuk busana couture.
 
Bazaar Fashion Festival 2014 ditutup dengan fashion show koleksi couture dari Sebastian Gunawan. Koleksi ini terinspirasi dari lukisan pelukis asal Denmark, Johan Laurentz Jensen. Pelukis pada abad ke-17 ini terkenal dengan lukisan bunga. Ciri khasnya, lukisan bunga yang kaya akan warna dengan background gelap untuk membuat warna bunga terasa dramatis. Hal ini yang menginspirasi Sebastian Gunawan. Lukisan yang merefleksikan pencampuran segala warna, segala rasa, diterjemahkan Sebastian ke dalam sebuah busana. Koleksi busana couture dengan tema Mélange de Sens. Artinya mencapurkan segala rasa atau pencampuran indra.

Presentasi koleksi memang spesial. Panggung ditata ulang untuk mendapatkan ambience. Lilin diletakkan di sepanjang panggung. Lantai panggung diberi sticker motif deck kayu menambah dramatis fahion show ini. Untuk dekorasi panggung Sebastian berkolaborasi dengan desainer interior Agam Riadi dan MOIE Furniture.

Detail Bunga Sebagai Elemen Utama
 
Fashion show dimulai dengan model mengenakan atasan jaket dengan teknik ruffles di bagian tangan. Busana berdetail silk embroidery dan emblishment batu ini dipadu dengan bawahan rok pencil skirt dengan detail yang sama. Dilanjutkan dengan model yang mengenakan halter strap dress berbahan jacquard dan tulle dengan detail potongan tulip.

Hadir juga mini dress berbahan lame dengan detail embroidery bunga. Deretan dress dengan potongan A-line, 1 shoulders, off-shoulder, duyung, dan ball gown berpadu apik dengan detail silk cord embroidery, spangle embroidery hingga emblishment batu.

Sederet busana berbahan jacquard, mikado silk, lace, lame, dan tule ditampilkan dengan detail berbentuk bunga. Detail warna – warna hijau, fuchsia, magenta, merah, hingga gold berpadu apik dengan warna gelap. Koleksi busana ini ditutup dengan busana ball gown hitam berdetail embroidery bunga yang dibuat bertumpuk. Penggunaan sarung tangan dan veil berbahan lace menambah kesan misterius pada koleksi ini.

Aksesoris berupa penutup kepala berbahan lame dengan detail emblishment batu merupakan hasil kerja sama Sebastian dengan desainer aksesoris Rinaldy A. Yunardi. Tidak hanya penutup kepala, para model pun di lengkapi dengan sarung tangan dan choker berbahan lace, sepatu ankle strap berwarna hitam dan gold menambah mewah busana yang dipakai para model.

Anggota Asian Couture Federation
 
Sebanyak 60 busana ditampilkan pada fashion show kali ini. Sebagian dari koleksi ini sudah pernah ditampilkan dalam pembukaan Telstra Pert Fashion Festival 2014. Sebastian Gunawan juga merupakan anggota dari Asian Couture Federation, sebuah lembaga non-profit yang bertujuan untuk menaungi dan mempromosikan para couturier yang berada di wilayah Asia.

Melihat koleksi couture Sebastian Gunawan kali ini seperti melihat percampuran dua budaya. Deretan gaun malam Eropa yang diberi sentuhan oriental ciri khas dari garis desain Sebastian Gunawan. Penggunaan motif bunga pada koleksi Sebastian bukan merupakan hal baru. Namun di balik itu semua Sebastian Gunawan merupakan desainer yang mengikuti pasar. Dengan kata lain apa yang ia buat akan selalu laku di pasaran.
Teks: Bayu Raditya Pratama / Foto: Sadikin Gani

No comments:

Post a Comment