Thursday, April 2, 2015

Kala Cheongsam Sebastian Gunawan Menari dengan Bulan [2]

Permainan detail
Sama seperti ciri khasnya, Seba selalu menghadirkan detail-detail di setiap busananya. Permainan detail ini terlihat dengan adanya bis (pinggiran jahitan), sentuhan embroidery, manik-manik, kancing cheongsam oversized, tambahan bulu-bulu, sampai kain-kain yang jahit menyerupai bunga-bunga. Namun nyatanya ada beberapa busana yang memiliki detail manik dan bahan yang membuat pemakainya jadi kurang nyaman akibat sulit berjalan.

Tak ketinggalan, Seba juga menghadirkan kilau kristal swarovski untuk membuat busananya jadi makin memesona.

"Dikombinasikan juga dengan chinese tassel, jadi ketika dia jalan ada playfulnya, feminin. Jadi it's part of everything woman, that they can play their look," ujarnya.
Sebagai sebuah improvisasi, Seba juga menghadirkan kreasi busana cheongsam dengan bahan bermotif dan bahan polos. Motif ini semakin memperkaya busananya. Pada bahan polos pun, ia juga menambahkan detail bordir bunga. 

Sarung tangan
Ketelitian Seba dalam mencipta busana, memang patut diapresiasi. Kedetailannya berkarya tak hanya ditunjukkan dalam busana tampak luar. Pada sebuah cheongsam panjang bergaya klasik dan memiliki belahan tinggi, ia memberikan lapisan warna lain di bagian dalamnya. Di bagian luar, cheongsam ini berwarna kehijauan dengan bahan bermotif.

Namun di lapisan bagian dalamnya memiliki lapisan bahan merah. Hal ini bisa diibaratkan dengan gaya sepatu bersol merah, Christian Loubuotin. Warna berbeda ini akan terlihat kala model mulai berjalan.

Tak cuma bajunya, detail lain yang tak kalah unik adalah penggunaan sarung tangan. Siapa sangka, cheongsam juga apik dipadukan dengan sarung tangan. Tak seperti Amal Alamuddin yang juga menggunakan sarung tangan ketika ajang Golden Globe beberapa waktu lalu. Bedanya, sarung tangan model-model ini disesuaikan dengan warna cheongsam. Sarung tangan panjang aneka warna ini juga dibuat dengan bahan lace

Busana musim festival
Di sekuen ketiga, inspirasi Seba beralih ke musim festival. "Warna silver dan gold adalah warna yang sangat kaya dan menggambarkan festival. Imlek itu kan sebuah perayaan juga," ujar Seba.

Perpaduan gaun modern flare, cape, gaun mini, fit body dan mullet skirt dengan sekuin membuat busananya makin mewah.

Dari ke 70 busana yang buatnya, ada desain yang terlihat berulang. Gaun cheongsam dengan bawahan flare dan tangan di atas siku ini terlihat juga ada sebelumnya. 

Gaun pengantin
Di sekuen keempat, sang tarian bulan baru ditutup dengan dua desain gaun pengantin dari Sebastian Sposa. Dua gaun pengantin dengan kerah tinggi ini dibentuk dengan kombinasi dua bahan di bagian dadanya. Sebuah bustier dengan outer cheongsam tangan pendek transparan yang bertabur kristal swarovski.

Bagian roknya dibuat dengan gaya ballgown berekor panjang yang mewah bak putri kerajaan. Di sisi kiri dan kanannya diberi taburan kristal swarovski yang banyak. Taburan kristal swarovski yang berkilau ini diimajinasikan Seba sebagai sebuah gambaran kembang api yang indah selayaknya musim festival.

"Jumlah kristalnya enggak bisa dihitung. Yang terpikir sama saya saat itu yang penting jadi dan selesai," katanya. "A moondance it'a about celebration, jadi kita tahu orang selalu merayakan di bulan-bulan yang baik, sama seperti celebrating Lebaran, Natal, Tahun Baru, ulang tahun, sampe akhirnya ke pernikahan. So that's why I made a complete arrangement about celebration."
(chs/mer)

No comments:

Post a Comment