Saturday, January 18, 2014

Gaun Imlek Tak Selalu Harus Merah

KOMPAS.com - Untuk mempercantik perempuan saat perayaan tahun baru Imlek, desainer Sebastian Gunawan dan istrinya Christina Panarese, memberikan beberapa inspirasi gaun-gaun Imlek yang cantik dan elegan. Di bawah label busana keduanya, Votum, desainer yang disapa Seba ini mendesain gaun-gaun sederhana yang terinspirasi dari gaun Shanghai.

"Ini adalah koleksi khusus Votum untuk Imlek tahun ini. Meski untuk Imlek, tapi semua gaunnya sudah dimodifikasi dengan gaya yang lebih modern. Tapi tetap menonjolkan kesan dan inpirasi Chinese," ungkap Christina Panarese saat berbincang dengan media sesaat setelah peragaan busananya di Galeries Lafayette, Pasific Place, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2014) lalu.

Uniknya jika Imlek sangat identik dengan warna merah, Seba dan Christina ternyata tidak hanya hadir dalam warna merah saja. Di tahun ini, mereka memilih tema "Dusk and Dawn" yang diwujudkan dalam penggunaan warna-warna seperti merah, biru, oranye, ungu, hijau turquoise.

"Hal ini sengaja dilakukan, agar pelanggan tidak bosan. Selain itu agar mereka punya pilihan warna yang lain yang juga sama cantiknya," paparnya.

Busana karyanya ini banyak didominasi dengan gaun mini sebetis dengan siluet yang membentuk lekuk tubuh. Selain itu, untuk menonjolkan kesan Chinese, gaun ini juga diberi tambahan detail ladylike embroideries, kerah shanghai, dan juga motif bunga dan lace. 

Busana-busana ini terbuat dari bahan seperti crepe, lace, dan sutera lembut sehingga menghasilkan gaun bertekstur dan kesan elegan. Koleksi ini ternyata tak cuma diperuntukkan untuk pesta tahun baru Imlek saja. Dengan pemilihan warna, cutting, dan siluet yang modern, gaun ini juga cocok digunakan untuk pesta cocktail dan juga pesta formal.

"Gaun ini sengaja didesain lebih modern agar bisa dipakai oleh semua orang, tidak cuma yang merayakan Imlek saja," katanya.
Penulis: Christina Andhika Setyanti
Editor : Lusia Kus Anna

No comments:

Post a Comment