Friday, November 20, 2015

Drama Shakespare dalam Imajinasi Sebastian Gunawan


DRAMA A Midsummer Night’s Dream karya William Shakespeare rupanya membuat kesan bagi seorang Sebastian Gunawan. Bahkan, drama romantis tersebut berhasil membangkitkan imajinasi Sebastian Gunawan, yang kemudian diwujudkan melalui sebuah karya terbaru.

Bertempat di Artprenuer, Ciputra World, Jakarta, Seba- sapaan akrabnya, bersama sang istri, Cristina Panarese mempersembahkan 80 busana dari lini utama, Sebastian Gunawan.

“Awalnya dari cerita Shakespeare, ceritanya ada dua pasang yang jatuh cinta kemudian mereka ke hutan lalu tergoda oleh peri,” ujar Seba usai peragaan busana di Ciputra World, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.



Seluruh busana tersebut kemudian dikemas dengan konsep peragaan dan tata panggung yang menarik. Para pecinta mode seolah diajak ke dalam hutan yang cantik dengan peri-peri yang direpresentasikan oleh model dengan memakai busana Seba.

“Simulasi kejadiannya di hutan tapi ini enchanted forest. Saya melihat dari sudut pandang yang berbeda. Kalau biasanya hutan itu identik dengan kumuh, tapi ini tidak, karena ada presentasi peri yang di-spell jadi cantik,” terangnya.



Meski inspirasinya datang dari sebuah drama klasik, Seba tetap menghadirkan seluruh karyanya dalam bentuk yang kekinian. Di awal, Seba menghadirkan berbagai busana bernuansa emas dan putih, dengan kilauan manik-manik. Gaun tersebut kemudian diterjemahkan dalam berbagai potongan, seperti cape, off shoulder, backless, peplum hingga gaun layer dengan penuh detail.

Setelah itu, gaun dengan detail seperti ruffle, serpihan kayu hingga bunga-bunga yang ditempel dengan rumit pun kembali dihadirkan oleh Seba. Disamping itu, ada pula busana bergaya Marie Antoinette yang lebar di pinggang, namun dihadirkan dalam bentuk yang lebih modern. Untuk kali ini, Seba kembali menunjukkan bagaimana kemahirannya dalam memanfaatkan berbagai jenis teknik pembuatan busana. Dengan demikian, tampilan karyanya pun terlihat sangat menarik dan berbeda.



“Bahannya kita buat spesial, misalnya ada yang mirip goresan kayu. Padahal, itu kita buat dengan bahan berserat lalu kita laser cut. Kalau yang berkilauan, kita buat dengan bebatuan jadi mirip seperti percikan air atau embun,” terang Seba.

Busana dengan bahan transparan juga masih menjadi tren. Di pergelaran busana Seba semalam, beberapa busana dengan material tersebut pun dihadirkan. Namun lagi-lagi, Seba menghadirkannya dengan detail dan warna yang menawan.

“Untuk material, kebetulan ketika dapat dari supplier ternyata mirip kayu, air dan bunga yang berbeda. Jadi kebetulan sekali, dan memang saya membayangkannya seperti itu,” imbuh Seba.
Peragaan semalam pun ditutup dengan busana bernuansa hitam, dan siluet ball gown. Namun menariknya, Seba juga memamerkan jumpsuit dengan detail ikat pinggang berkilau. Secara keseluruhan, warna-warna yang dihadirkan Seba mewakili nuansa hutan dari pagi hingga malam.

“Dari segi warna menggambarkan hutan dari pagi sampai malam. Putih, kuning lalu ke silver, jingga, ungu lavender dengan goresan biru lalu hitam dan kerlipan kristal. Konsepnya lebih ringan,” tutup Seba.


Source: Drama Shakespare dalam Imajinasi Sebastian Gunawan by Ainun Fika Muftiarini.

No comments:

Post a Comment