Model
memperagakan busana karya
Sebastian Gunawan dan
Cristina Panarese dalam peragaan busana bertajuk Moon
Dance di Jakarta, Selasa
(3/2/2015). (ANTARA
FOTO/Rosa Panggabean)
"Busananya sangat loose dan sangat kimono cut.“
VIVA.co.id
- Lunar
New Year, atau Tahun Baru Imlek menjadi selebrasi penting bagi masyarakat Tionghoa. Selain menjadi penanda pergantian musim, Tahun Baru Imlek selalu jatuh di tanggal yang
berbeda dalam almanak Masehi, mengikuti perputaran bulan dalam perhitungan kalender
China.
Menyambut Tahun Baru Imlek yang
akan tiba pada 19 Februari 2015
mendatang,
Sebastian Gunawan dan sang
istri,
Cristina Panarese memamerkan koleksi busana terbaru di peragaan busana bertajukMoon
Dance.
Total ada 70 koleksi busana yang
dibagi menjadi lima
bagian. Seluruh busana, diakui
Sebastian, terinspirasi dari kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek. Uniknya, busana-busana rancangannya justru ke luar dari pakem
cheongsam, busana khas negeri
China yang berkerah tinggi, pas
badan dengan belahan yang
tinggi.
"Saya me-research busana-busana kerajaan
China zaman dahulu, ternyata malah bukan seperti busana cheongsam yang kita kenal sekarang. Zaman dulu itu, busananya sangat loose dan sangat kimonocut. Jadi, saya bawa siluet itu, karena zaman sekarang wanita juga ingin
yang practical,"
ujar
Sebastian kepada VIVA.co.id, saat ditemui seusai peragaan busananya di
Ballroom Hotel Mulia,
Jakarta, Selasa malam, 3 Februari
2015.
Tak hanya itu, Sebastian juga mengatakan bahwa busana-busana yang
lahir dari usahanya menginterpretasikan kembali
cheongsam juga cocok dikenakan wanita apapun bentuk tubuhnya.
Kepiawaiannya merancang busana ditunjukkan dengan koleksi yang
sangat kaya
rupa. Beberapa busana ditampilkan sebagai sebuah gaun, terusan pendek berpotongan leluasa dengan
detail bordir di bagian
dada, gaun ketat yang
seksi, gaun panjang dengan sisipan Chinese
tassel di
antara garis belahan rok yang
tinggi hingga celana terusan, atau body
suit.
Ada
pula, blus ketat yang
dipadukan dengan rok panjang, atau celana panjang dengan blus longgar, tentu saja dengan
detail yang begitu
kaya. Tak ketinggalan busana tiga penggal yang
terdiri dari rok-blus dan luaran sejenis cape.
Sebastian
juga mengeksplorasi berbagai macam bahan, mulai dari yang
polos, bermotif, kain ringan hingga yang
bertekstur tebal dan kokoh. Bahan-bahan seperti lace, brokat, pique, damask, mikado, danjacquard dipilih untuk koleksinya kali
ini.
Untuk warna,
Sebastian sebenarnya banyak bermain warna-warna cerah seperti hijau limau,
lavender, dan oranye. Namun, dilihat secara keseluruhan, koleksinya didominasi warna merah dan gold yang memang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
"Merah merupakan warna yang
dipercaya membawa keberuntungan. Saya juga memakai warna klasik seperti hitam putih,"
kata dia.Sumber: Cheongsam Ala Sebastian Gunawan
Koleksi busana evening
wear juga bertambah elegan dengan bebatuan swarovski,
yang menurut
Sebastian memberikan kesan kembang api pada perayaan Tahun Baru Imlek.
Oleh
: Maya Sofia, Tasya Paramitha
No comments:
Post a Comment