Dengan demografi client Seba dan Cristina Panarese yang tidak sedikit merayakan Imlek, tidak heran fashion show jelang Imlek selalu jadi hal yang dinantikan. Sebagai fashion designer papan atas Indonesia, gaun Seba adalah standar kelas sosial. Dan bisa menyambut Imlek mengenakan gaun buatan Seba dan Cristina Panarese hanya membuat perayaan Imlek semakin glamor. Dan tidak ada yang salah dengan itu.
Seba dan Cristina bermain dengan banyak inspirasi dalam koleksi yang dipaparkan di Hotel Mulia Senayan, semalam itu. Gaun-gaun perempuan muda kaya dari abad ke-18 dinasti Qing dibuat menjadi chic (dibuat sebagai terusan pendek dengan siluet baby doll – misalnya), dan cukup mendominasi gaun-gaun awal. Tapi tidak menjadi cetak biru untuk gaun-gaun berikutnya.
Identitas cheongsam dipertahankan dari dada ke atas, sisanya adalah eksplorasi bebas Sebastian Gunawan, Cristina Panarese pada suasana kegembiraan yang identik dengan Imlek itu sendiri. Memberikannya siluet yang lebih chic, memecahnya jadi atasan dan bawahan, bermain dengan komposisi, atau sekedar menjadikannya satu gaun utuh yang dibuat dengan bordiran sophisticated dalam warna merah menyala.
Mewah, sudah pasti. Detail bordir, payet, menjadi pembungkus brokat, lace, damask, Mikado, jacquard dan pique yang menjadi bahan dominan koleksi ini. Palet warna seperti hijau limau, lavender, merah, hingga oranye menghadirkan suasana kontemplatif yang lebih melankolis. Dilanjutkan dengan hitam, putih, perak, serta emas yang tak boleh ditinggalkan saat selebrasi dilakukan.
Signature Seba dan Cristina tak pernah ilang. Kita langsung menyadarinya, saat melihatnya. Mereka selalu bisa membuat jumpsuit lebih mewah. Boxy dresses menjadi salah satu highlight yang chic koleksi ini. Garis bahu diturunkan, namun struktur kerah China tetap kokoh pada tempatnya. Hadirnya detail luaran yang terposisikan seperti cape, menjadikan elemen penyempurna yang lebih sophisticated. Beberapa motif garis vertikal yang penuh warna juga cukup mencuri perhatian.
Suka apa yang kamu lihat? Mungkin sudah terlambat. Selain fashion show jelang Imlek yang sudah jadi tradisi, semua baju Seba dan Cristina yang langsung habis terjual tidak lama setelah show usai juga tradisi yang belum berubah. Dan, kami percaya gaun-gaun di runway semalam sudah habis terjual. Mereka akan melekat di tubuh perempuan-perempuan yang memahami kemewahan, untuk dipakai di hari semeriah, sepenuh berkah Imlek. Di mana musim berganti, dan bulan pun seakan menari-nari.
By Stanley Dirgapradja
No comments:
Post a Comment