Tradisi menghelat pagelaran busana dalam menyambut tahun baru Imlek
sepertinya sudah melekat pada perancang Sebastian Gunawan. Masih dengan
konsistensi karya yang memikat, Sebastian Gunawan pun kembali
mempertunjukkan elegansi busana cheongsam melalui interpretasi yang
mengalunkan ciri khasnya.
Bertajuk Moon Dance (Yue Liang Wu),
Sebastian Gunawan memamerkan barisan koleksi busana yang kental akan
detil dan elemen oriental. Sederetan gaun cheongsam menjadi ragam busana
dalam balutan siluet yang menyimpan kemewahan serta suasana festival
yang sarat akan sentuhan tradisi klasik. Perayaan tahun baru imlek, atau
sering disebut juga dengan istilah Lunar New Year, memang merupakan
selebrasi penting bagi masyarakat Tionghoa. Karena selain menjadi
penanda pergantian musim, Chinese New Year selalu jatuh di tanggal yang berbeda dalam almanak Masehi, memgikuti perputaran bulan. Foto: Arselan Ganin
“Selain sebagai perayaan yang membawa makna kebahagiaan, bulan seolah
tengah menari mengikuti pergantian musim, dan membuat saya memilih tajuk
Moon Dance, untuk menggubah
eksplorasi busana rancangan saya yang bernuansa oriental ini,” ujar
Sebastian Gunawan yang menghadirkan 68 gaun bergaris desain feminin.
Eksplorasi material yang menawan kian sempurna, dipadukan dengan konstruksi desain khas Sebastian Gunawan. Lace, brokat pique, damask, mikado, hingga jacquard diterjemahkan menjadi busana yang ringan, namun tetap mengacu pada elegansi yang mengundang decak kagum.
Beberapa busana ditampilkan sebagai sebuah gaun; terusan pendek berpotongan leluasa dengan detail bordir di bagian dada, gaun ketat yang sexy, gaun panjang dengan sisipan chinese tassel di antara garis belahan rok yang tinggi, atau celana terusan (body suit). Kemudian, ada pula baju hasil paduan bagian atas-bawah; blus ketat dengan rok panjang, atau celana panjang dengan blus longgar. Tak ketinggalan, busana tiga penggal yang mengayakan padana rok-blus dengan baju luar sejenis cape.
Untuk menguatkan koleksinya, aksesori dari Helipolis tersemat manis pada setiap busana. Tata rias model, di tangan Willy dari W2 Salon pun turut menjadi sebuah sajian karya yang mencuri perhatian setiap penikmat fashion yang hadir pada malam itu. Seluruh model pun disulap bak gadis China yang kerap kita lihat dalam lukisan aquarel yang ikonik.
Sumber: Tarian Bulan ala Sebastian Gunawan
Eksplorasi material yang menawan kian sempurna, dipadukan dengan konstruksi desain khas Sebastian Gunawan. Lace, brokat pique, damask, mikado, hingga jacquard diterjemahkan menjadi busana yang ringan, namun tetap mengacu pada elegansi yang mengundang decak kagum.
Beberapa busana ditampilkan sebagai sebuah gaun; terusan pendek berpotongan leluasa dengan detail bordir di bagian dada, gaun ketat yang sexy, gaun panjang dengan sisipan chinese tassel di antara garis belahan rok yang tinggi, atau celana terusan (body suit). Kemudian, ada pula baju hasil paduan bagian atas-bawah; blus ketat dengan rok panjang, atau celana panjang dengan blus longgar. Tak ketinggalan, busana tiga penggal yang mengayakan padana rok-blus dengan baju luar sejenis cape.
Untuk menguatkan koleksinya, aksesori dari Helipolis tersemat manis pada setiap busana. Tata rias model, di tangan Willy dari W2 Salon pun turut menjadi sebuah sajian karya yang mencuri perhatian setiap penikmat fashion yang hadir pada malam itu. Seluruh model pun disulap bak gadis China yang kerap kita lihat dalam lukisan aquarel yang ikonik.
Sumber: Tarian Bulan ala Sebastian Gunawan
No comments:
Post a Comment