Monday, October 27, 2014

Memilihkan Gaun Flower Girl untuk si Kecil


Model cilik dalam balutan Flower by Bubble Girl beraksi di catwalk peragaan busana Nutcracker - Bubble Girl di Bazaar Fashion Festival, Minggu (26/10/2014) siang. (Tribunnews.com/Daniel Ngantung). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di awal prosesi pernikahan bergaya modern atau kebarat-baratan, biasanya muncul sosok cilik yang menebarkan kelopak bunga di sepanjang karpet yang mengarahkan kedua calon mempelai menuju altar atau panggung.

Sebagai "pembuka" prosesi, para flower girl tentunya juga harus bersolek dan tampil maksimal sehingga kehadirannya kian melengkapi hari bahagia calon pengantin.

Begitu pentingnya penampilan flower girl, Bubble Girl, label busana anak milik desainer kondang Sebastian Gunawan, melansir lini barunya yang didedikasikan untuk para flower girl.

Flower by Bubble Girl begitu nama lini ketiga Bubble Girl itu sempat ditampilkan dalam peragaan tunggal Bubble Girl di hari terakhir Bazaar Fashion Festival 2014, Minggu (26/10/2014) siang.

Dalam peragaan yang bertema "The Nutcracker" itu, hadir pula koleksi Bubble Girl dari dua lini lainnya, Bubble Girl dan Bubble Girl Premium.

Berbeda dari peragaan busana umumnya, di sini para tamu cilik menjadi prioritas. Bukan editor majalah atau para selebritas yang duduk di "front row" atau baris depan, melainkan para tamu cilik itu. Sementara, para orang tua harus mengalah duduk di bangku baris belakang.

Koleksi Bubble Girl membuka peragaan yang dikemas layaknya sebuah pertunjukan drama dan balet itu. Lalu disusul Bubble Girl Premium, dan barulah Flower by Bubble Girl yang menjadi penutup manis.

Untuk Flower by Bubble Girl, sang desainer dan direktur kreatif Bubble Girl Rosalindynata Gunawan menghadirkan pilihan gaun-gaun yang disebutnya sarat akan elemen "designer-touch".

"Elemen tersebut hadir pada detail-detail payetan, embroidery dan bulu-bulu yang dibuat secara hand-made. Butuh keterampilan pekerjaan tangan dengan keseriuan tinggi," ujar perempuan yang akrab disapa Lingling itu.

Begitu pula pada pemilihan bahan, seperti tulle, lace, dan organdi yang memberi kesan mewah dan anggun pada penampilan si kecil. Kendati begitu, kenyamanan tetap diutamakan dengan penggunaan bahan katun sebagai dalaman atau furing. "Karena bahan ini mudah menyerap keringat dan tidak membuat gerah," katanya.

Semuanya muncul dalam palet serba putih, warna yang menurut Lingling aman sehingga dapat digunakan untuk segala kesempatan. Penampilan para model cilik siang itu dipercantik dengan sepatu-sepatu Yongkids dari Yongki Komaladi.

Lingling yang bukan lain adalah keponakan Sebastian Gunawanmengatakan kemunculan lini baru ini tidak lepas dari permintaan pasar yang kian meningkat. Berbeda dari pasar internasional, pasar dalam negeri sangat menyenangi desain yang glamor dan penuh detail.

"Saya melihat ada celah untuk mengembangkan lini khusus untuk para flower girl," ujar desainer lulusan Royal Melbourne Institute of Technology University. 

Dari segi pasar busana anak secara keseluruhan, dikatakan Lingling sangat menjanjikan dan menarik untuk digarap mengingat kian banyaknya pesaing yang muncul. Kondisinya berbeda saat 10 tahun lalu Sebastian Gunawan mulai menggarap busana untuk anak.

"Dulu hanya sedikit brand busana anak. Terlebih lagi sekarang anak-anak zaman sekarang sangat mendikte orang tua untuk penampilan mereka," terang desainer kelahiran 19 September 1988 itu. Tak heran, jika Bubble Girl memanjakan para tamu ciliknya di peragaan Bubble Girl siang itu. 

Sedang mencari inspirasi dan ide untuk busana para flower girl?

Lingling mengatakan, sebetulnya tidak ada kiat khusus untuk memilih busana flower girl. Penampilannya tidak harus yang benar-benar mewah atau mencolok. Yang penting sesuaikan tema dekorasi prosesi pernikahan. Pastikan pula bahan harus terasa nyaman di tubuh anak-anak.

Bubble Girl hadir di Sogo, Seibu, Metro, serta dua flagship store di Plaza Indonesia dan Kota Kasablanka

No comments:

Post a Comment