Liputan6.com, Jakarta Koleksi desainer Sebastian Gunawan
(Seba) di fashion show penutup Bazaar Fashion Festival 2014 pada Minggu,
26 Oktober 2014, di Jakarta Convention Center mengambil karya-karya
pelukis Still Life asal Denmark, Johan Laurentz Jensen (1800-1856),
sebagai inspirasinya.
Still Life yang muncul pada abad ke-16 adalah cabang lukis yang
mengangkat objek-objek keseharian, seperti bunga dalam vas, buah di
mangkuk, peranti makan, dan benda-benda lainnya. Lukisan-lukisan bunga
berlatar gelap karya J.L. Jensen oleh Seba dikatakan sebagai “sebuah
lukisan sederhana namun bisa memberi senses yang begitu banyak”.
Koleksi couture Melange des Sens ini diisi dengan warna-warni tua dan
dominan berpadu dengan warna hitam yang tentunya bermotif bunga.
Melalui midi dress dengan aksen ruffle membentuk pita di bagian pinggang
atau bahu, cape dress panjang, mermaid dress bermodel gelembung di
bagian pinggang hingga lutut, bustier dress dengan belahan asimetris
dalam bentuk ruffle, ball gown berpinggang lebar berhias head veil, dan
karya-karya lainnya, Seba menghadirkan kembali classical couture ke kancah fesyen Indonesia.
Satu hal yang dapat dirasa dari koleksi Melange des Sens ini ialah bahwa
koleksi tersebut membawa romansa klasikalitas couture nan megah.
Desain-desain busana koleksi ini yang kaya akan ragam bentuk itu menjadi
petanda (atau lebih tepatnya pengingat) mahirnya technical skill
Seba dalam rancang busana. Saat Liputan6.com meminta tanggapannya
tentang banyak desainer muda Indonesia yang mengambil jalur
ready-to-wear dengan desain clean-cut, Seba mengatakan “Tiap desainer
punya hak untuk melakukan what they want to do”.
Rancangan-rancangan Seba di Melange de Sens memang tak sesederhana
lukisan-lukisan Still Life karya J.L. Jensen. Tapi bahwa koleksi
tersebut merupakan wujud dari kompleksitas rasa yang Seba dapat kala
melihat lukisan-lukisan J.L. Jensen, dan tentunya hal itu tertuang dalam
desain-desain kompleks yang butuh kemahiran tersendiri untuk
mewujudkannya, nampak sebagai sebuah contoh nyata bahwa sebuah
kesederhanaan tak serta merta dapat diartikan sebagai hal remeh-temeh.
Sekadar catatan, pada abad ke-17, lukisan bergenre Still Life
ditempatkan pada posisi terbawah dalam hierarki seni lukis. Genre lukis
Still Life dianggap sebagai sesuatu yang tak mencerminkan kualitas
intelektual atau kreatifitas imajinasi.
Ada kalanya kesederhanaan dan kompleksitas adalah 2 sisi berbeda dari
koin yang sama. Melange des Sens karya Seba adalah sisi lain dari koin
lukisan The Life dari J.L. Jensen. Setidaknya hal itu nyata dalam alam
rasa Sebastian Gunawan.
No comments:
Post a Comment